Jumat, 04 Maret 2011

ALGA LAUT, POTENSI LAUT YANG TERSEMBUNYI

Oleh : Meri Amalia Utami

Negara kepulauan membuat Indonesia kaya akan hasil laut. Indonesia memiliki garis pantai terpanjang ke empat di dunia setelah Amerika Serikat, Rusia, dan Kanada (2008). Sehingga, di sepanjang garis pantai Indonesia terdapat beranekaragam sumber daya hayati laut. Luas perairan Indonesia yang mencapai dua pertiga dari luas Indonesia memiliki berbagai potensi sumber daya alam laut. Potensi tersebut harus dapat dikelola dan dimanfaatkan secara optimal agar dapat mencapai kesejahteraan masyarakat. Salah satu potensi yang dapat dikembangkan tersebut adalah alga laut.

Namun, sayangnya alga laut di Indonesia belum dikelola dan dimanfaatkan secara optimal dan efektif. Padahal jika dikelola dan dimanfaatkan secara optimal, Indonesia akan dapat memajukan perekonomian negara Indonesia. Hal ini bisa mendukung Indonesia menjadi salah satu negara bahari yang maju.

Laut menjadi salah satu faktor dalam mempertahankan eksestensi wilayah suatu negara "Bahkan barang siapa yang menguasai laut, ia akan menguasai dunia". Mahan mengeluarkan pernyataan tersebut dalam karyanya yang berjudul "The Influence of Sea Power Upon History" (1660-1783), yang terbit untuk pertama kalinya pada tahun 1890 dan telah mengalami cetakan ulang.

Alga merupakan protista mirip tumbuhan yang tidak memiliki organ dengan perbedaan fungsi yang nyata. Didalam sel alga terdapat berbagai plastida, yaitu organel sel yang mengandung zat warna (pigmen). Plastida yang terdapat pada alga terutama adalah kloroplas

Alga berbeda dengan rumput laut. Secara botani, yang dimaksud sebagai rumput laut adalah lamun, sekelompok tumbuhan sejati anggota kelompok monokotil yang telah beradaptasi dengan air laut, bahkan tergantung pada lingkungan ini. Lamun kurang berarti secara ekonomi bagi manusia, tetapi padang lamuntropika menjadi tempat hidup yang disukai berbagai penghuni perairan laut dangkal di daerah (http://id.wikipedia.org/wiki/Gulma_laut)

ALGA SEBAGAI POTENSI LAUT BERHARGA
Alga merupakan sumber daya laut di Indonesia yang dapat menumbuhkan perekonomian Indonesia. Alga dapat dijadikan ikon bagi negara Indonesia sebagaimana padi dalam bidang pertanian. Jika dibandingkan dengan tanaman jarak, produktivitas alga jauh lebih unggul. Alga berpotensi menghasilkan biodiesel. Dapat menjadi bahan pangan, pakan ternak, biomassa yang langsung bisa dibakar, untuk industri farmasi, plastik, metanol, guna mengatasi pencemaran lingkungan.

Salah satu hasil olahan dari alga hijau adalah spirulina. Spirulina adalah sumber nutrisi 100% alami dan merupakan makanan yang bersifat alkali. Spirulina memiliki kandungan 60-70 % protein, 20-25% karbohidrat, 3-5% lemak, 5-8 % mineral dan vitamin, 2-5 % air, dan pigmen.  

MANFAAT-MANFAAT ALGA LAUT 
a)      Dapat dijadikan karagenan, hasil ekstrasi alga merah. Untuk penyamak kulit, bahan pembuat krem, dan obat pencuci rambut.
b)      Menghasilkan bahan serupa gelatin (agar-agar). Sebagai medium biakan bakteri dan fase padat pada elektroforesisi gel, atau makanan penutup.
c)      Sebagai industri makanan atau farmasi, asam alginate. Untuk pembentukan eskrim, pembentukan pil, salep, pembersih gigi, lotion dan krim. Kandungan nitrogen dan kaliumnya cukup tinggi
d)       Sebagai sumber makanan alternatif, misalnya Spirulina sp.
e)       Antikanker, antioksidan, mencegah kardiovaskular, makanan diet
f)        Pengolahan tekstil, pabrik farmasi, semir sepatu, dan pabrik cat
g)       Sebagai Penghasil Bioetanol dan Biodesel
h)       Sebagai bahan untuk pupuk tanaman dan bahan baku kosmetika
i)        Obat tradisional untuk batuk, asma, bronkhitis, TBC, cacingan, sakit perut, demam, rematik. Meningkatkan daya seksual. Mencegah penyakit gondok.
j)        Semua alga kaya kandungan serat yang dapat mencegah kanker usus besar 
k)       Kaya akan nutrisi esensial, seperti enzim, asam nukleat, asam amino, mineral, trace elements, dan vitamin.
l)        Mampu meningkatkan sistem kerja hormonal, limfatik, dan saraf. Meningkatkan fungsi pertahanan tubuh, memperbaiki sistem kerja jantung, peredaran darah, sistem pencernaan.

PERLUNYA PERHATIAN PENUH PEMERINTAH UNTUK KEMAJUAN SEKTOR KELAUTAN
         Pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah selama ini hanya terfokus pada wilayah daratan saja dan belum memperhatikan laut sebagai bagian utama dari negara Indonesia. Oleh sebab itulah, banyak sumber daya alam laut yang terlantar dan dicuri oleh negara-negara lain.

          Produksi alga di Provinsi Sulawesi Selatan sudah mengalami kemajuan. Sulawesi Selatan telah menjalin kerja sama dengan negara Malaysia dalam hal jual beli dan budidaya alga. 

           Pengeksporan alga seharusnya tidak sebagai bahan baku, melainkan sebagai produk olahan. Tahun 2010, pemerintah membatasi pengeksporan alga laut dalam bentuk bahan baku. Kebijakan tersebut secara tidak langsung sudah mendukung pembangunan industri alga laut dalam negeri. 

RENDAHNYA TEKNOLOGI YANG DIMILIKI INDONESIA
         Teknologi yang digunakan nelayan Indonesia untuk menangkap hasil laut masih tertinggal dibanding dengan  negara lainnya. Salah satu faktor penghambat kelancaran proses akselerasi ekonomi pada sektor kelautan yang berpengaruh adalah sedikitnya nelayan yang telah tersentuh modernitas dalam teknik penangkapan ikan (Bustanul M, 2002).  

MINIMNYA SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKUALITAS 
Sumber daya manusia yang kurang berkualitas berawal dari tingkat pendidikan yang rendah. Untuk itu, pendidikan merupakan salah satu faktor yang paling penting untuk kemajuan sektor kelautan.


KESIMPULAN
1)   Alga laut merupakan potensi laut yang sangat tinggi nilainya. Alga laut dapat membawa negara Indonesia menjadi salah satu negara maju di dunia.
2)   Perhatian pemerintah terhadap potensi kelautan Indonesia masih sangat sedikit dan hanya terfokus pada satu daerah saja.
3)   Penggunaan lahan pengembangan alga laut belum masksimal, maka dari itu diperlukan sosialisasi lebih lanjut.
4)   Ekspor alga laut dalam bentuk bahan olahan atau bahan jadi lebih menguntungkan dibanding ekspor alga laut dalam bentuk bahan baku.
5)   Minimnya sumber daya manusia yang kurang berkualitas menjadi salah satu faktor penghambat kemajuan kelautan Indonesia.
6) Pengelolaan alga laut dapat membuka lapangan pekerjaan sehingga dapat meminimalisir tingkat pengangguran di Indonesia

( Diringkas dari Karya Tulis "PEMANFAATAN ALGA LAUT SEBAGAI POTENSI KELAUTAN UNTUK MENUNJANG PEREKONOMIAN INDONESIA" disusun oleh Meri Amalia Utami dari SMA Negeri 6 Palembang yang diikutsertakan dalam Lomba Karya Tulis Tingkat Pelajar Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sumatera Selatan. Keterangan : Juara 2 )



Tidak ada komentar:

Posting Komentar